Miniatur Rumah Adat Banjar

Miniatur Rumah Adat Banjar
Menerima Pesanan Pembuatan Miniatur Rumah Adat Banjar Hubungi RUSMAN EFFENDI : HP. 0852.4772.9772 Pin BB D03CD22E


Berbagi ke

KH. Abdurrahman Kopi Barabai

Posted: Senin, 08 Agustus 2011 by Rusman Effendi in
5

KH.Abdurrahman Kopi sebutan beliau,beliau dilahirkan di Kampung Qadhi Barabai, putra dari KH.Muhammad Sa'ad,ibundanya adalah Hj.Sarimas binti KH.Muhammad Yusuf bin KH.Muhammad Thoyyib bin al-Alimul al-Allamah KH Muhammad Amin bin Mufti Haji Jamaluddin bin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari Datu Kalampayan.
ketika beliau kecil namanya adalah Asnawi,namun karena pada waktu itu beliau diludahi di mulut oleh Datu Sapat Syeikh Abdurrahman Shiddiq al-Banjari Mufti Kerajaan Indragiri Riau,adan sejak itu beliau selalu teringat dengan Datu Sapat maka untuk tafaulan dan mengambil berkat Datu Sapat yang semoga ia menjadi alim seperti Datu sapat maka dirubahlah namanya menjadi Abdurrahman.tanggal dan tahun kelahiran beliau tidak tercatat,beliau adalah seorang ulama yang sangat santun yang menjadi contoh tauladan dan panutan semua orang khususnya santri santrinya dan masyarakat Barabai Hulu sungai tengah,lemah lembut perkataannya,sama sekali tidak pernah mengeluarkan kata kata kotor,jika yang datang kepadanya lebih muda maka ia memanggilnya dengan sebutan anak atau cucu,begitu pula bila yang datang mengaji kepadanya orang yang lebih tua,maka ia menghormatinya layaknya kepada yang lebih tua,sering yang datang kepadanya orang orang ahli maksiat,beliaupun tetap menerimanya dengan suara lembut memberikan apa yang bisa beliau berikan hingga orang orang tersebut menjadi insyaf dan meninggalkan segala perbuatan yang dimurkai Allah seperti berjudi,zinah dan perbuatan buruk lainnya.
beliau dipanggil orang dengan sebutan Haji Abdurrahman Kopi karena beliau tinggal dikampung kopi kampung Arab Barabai (jadi bukan karna beliau yang pertama membawa kopi ke kalimantan).
diceritakan oleh beberapa murid beliau,semasa hidupnya beliau tidak pernah membeli ikan dipasar,tapi bila beliau mengiginkan beliau akan mencari sendiri dengan cara memancing atau malunta (menangkap ikan dengan jala),tampaknya ia tidak pernah sulit mencari ikan,ikan apa saja yang beliau inginkan pasti dapat,tapi beliau cuma membawa ikan kerumah cukup untuk sekali dua kali makan saja.
beliau adalah seorang ulama yang menjunjung tinggi martabat kaum wanita,hal ini terbukti dalam kehidupannya dengan istri tercinta dirumah,bila ia dirumah setiap istrinya selesai mandi dan berpakaian beliau selalu membantu dari memasang hingga membetulkan kancing bajunya,begitu juga pada saat istri beliau memasak kalau ada waktu beliau juga turut membantu istrinya memasak...subhanallah..
di antara kata kata beliau yang terekam dalam ingatan para murid muridnya,ketika datang seorang muridnya dan meminta nasehat padanya untuk menghadapi masyarakat,beliau berkata " Kita hidup di dunia ini seperti musafir yang berjalan dijalan yang penuh rintangan,usahakan agar kita jangan sampai melanggar orang dan kita jangan sampai dilanggar orang karena kedua masalah ini akan membuat kita berurusan" demikianlah sebagian nasehat beliau.
beliau mengajar masyarakat sejak akhir tahun 60 an a baik kalangan wanita maupun kalangan pria ,setelah kurang lebih 30 tahun beliau memberikan pengajaran kepada masyarakat,akhirnya ALLAH SWT memanggil rohnya yang suci kembali ke alam yang kekal dan abadi,semoga Allah memberikan tempat yang tinggi didalam sorganya,dan semoga rahmat Allah selalu tercurah buat keluarga dan murid muridnya beserta seluruh orang orang yang mencintainya amiiiinn Ya Robbal alaminn.
jasadnya yang mulia di makamkan di depan rumahnya di kampung Kopi Barabai Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan,ketika wafatnya beliau ber umur 70 tahun. wallahu a'lam
mudah mudahan dengan membaca sekelumit riwayat dari seorang waliyullah taala dari bumi kalimantan ini kita bisa mendapatkan faedah dan keberkatan berkat kita mencintai mereka,akhirul kalam salah khilaf mohon di maafkan  wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Sumber : Ulama berpengaruh Kalimantan Selatan
               Halaman Kisah Para Datu dan Ulama Kalimantan

5 komentar:

  1. Anonim says:

    SEMOGA ANAK CUCU KITA
    MASIH BISA MENGETAHUI
    CERITA INI,AMIN YA RABBALALAMIN

  1. Beliau termasuk salah satu guru dari Syech Zaini bin Abdul Ghoni

  1. Syech Zaini bin Abdul Ghoni (guru sekumpul) pada saat muda sering berkunjung ke rumah beliau utk meminta petuah dan menuntut ilmu dari Syech Abdurahman Kopi....salam

  1. Unknown says:

    mohon maaf dan minta ridha...Tuan Guru H. Abdurrahman Siddiq Kopi beliau di lahirkan di Martapura ( Karang Intan ) tahun 1918 M