Miniatur Rumah Adat Banjar

Miniatur Rumah Adat Banjar
Menerima Pesanan Pembuatan Miniatur Rumah Adat Banjar Hubungi RUSMAN EFFENDI : HP. 0852.4772.9772 Pin BB D03CD22E


Berbagi ke

Qadhi KH. Husein Qadri Al-Banjari

Posted: Senin, 08 Agustus 2011 by Rusman Effendi in
0

KH.Husein Qadri bin Mufti KH.Ahmad Zaini bin KH.Abdurrahman Al-Banjari di lahirkan pada tanggal 17 Ramadhan 1327 H dari seorang ibu yang sholehah yang bernama Hj.Sanah putri Niangah putri Hamidah binti Mufti H.Jamaluddin putra Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari. sejak kecil beliau selalu dalam pengasuhan dan pendidikan ayahnya Mufti KH.Ahmad Zaini dan kakeknya yang bernama KH.Abdurrahman (Guru Adu Tunggul Irang) bin KH.Zainuddin Al-Banjari. guru beliau yang utama sekali dalam bidang ilmu adalah kakeknya sendiri yaitu KH.Abdurrahman (guru Adu) yang setiap malam sebelum kakeknya mengaji kepada gurunya KH.Said Wali al-Banjari sehingga ia dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan Agama. selain itu beliau juga belajar kepada KH.Kasyful Anwar al-Banjari dikampung Melayu Martapura,kemudian beliau disuruh belajar oleh kakeknya KH.Abdurrahman untuk belajar secara khusus tentang WIFIQ kepada KH.Zainal Ilmi di kampung dalam pagar Martapura. beliau sangat terkenal sebagai ulama yang wara' ,lemah lembut,ramah tamah kepada siapapun, sehingga senyumnya selalu membayang bagi orang yang mengenal beliau,atak heran bila beliau dianggap dengan sebutan Smilling Ulama Banjar. beliau sangat dikasihi oleh masyarakat ,kehidupannya yang sangat sederhana dan mempunyai akhlak yang mulia. dalam kehidupan sehari hari beliau menjabat sebagai Qadhi yang dikenal jujur dan adil di Kantor Kerapatan Qadhi Martapura pada waktu itu, ada sekitar 15 buah langgar tempat beliau melaksanakan pengajian secara rutin, setiap pengajian di Mesjid Jami' al Karamah martapura selalu dihadiri ribuan kaum muslimin yang melimpah ruah sampai ke halaman mesjid.beliau sangat jeli dan peka terhadap situasi masyarakat,maka apabila ia melihat hal hal yang bertentangan dengan hukum Islam meskipun hanya syubhat,beliau dengan sigap dan cepat meluruskan kembali dan membimbing ke arah yang sebenarnya dengan sangat bijaksana dan penuh kasih sayang. di antara karya tulis beliau adalah : 
1. Senjata Mu'min 
2. Manasik Haji dan Umrah 
3. Nurul Hikmah 
4. Kitab Khutbah Jum'ad 
5. dan sebuah kitab Tafsir al-Qur'an yang tidak sempat beliau beri judul 
Qadhi KH.Husein Qadri tercatat sebagai guru senior yang memiliki pengaruh dalam pembaharuan kemajuan di Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang diakui keilmuannya baik oleh kalangan orang masyarakat biasa maupun kalangan orang orang alim, diantaranya : 
  1. Al-Muhaddist KH.Anang Sya'rani Arif beliau berkata : "Tadi malam aku sudah mengetahui akan tanda tanda kewafatannya ,sampai jam 3 malam aku tidak bisa tidur,aku keluar rumah,aku lihat keatas langit tidak ada satu bintangpun yang bersembunyi,semuanya keluar, lalu dalam hatiku berkata :jika aku parak (dekat) dengan rumah si anang (kebiasaannya memanggil KH.Husein Qadri ) aku akan datang kerumahnya, akan tetapi rumahku jauh terpaksa setelah sholat subuh aku baru bisa kerumahnya, ketika aku sampai kerumahnya, nafasnya telah habis (wafat).dan katanya ," Tidak ada yang dapat menyamai anang masalah kehebatannya,antara syariat dan hakikat,baginya sama berat timbangannya." 
  2. KH.Syarwani Abdan Bangil pernah berkata tentang KH.Husein Qadri " Tidak ada yang dapat menyamainya apalagi melebihi akhlak H.Husein Qadri dijaman sekarang dan akan datang. 
  3. Seorang ulama besar dari Aceh pernah datang ke Martapura untuk menghadiri pengajian rutin Qadhi KH.Husein Qadri di Mesjid al-Mukarramah,Martapura pada waktu Ashar,beliau duduk ditengah tengah orang banyak bersama kawannya,ia menyamar sebagai orang biasa,usai pengajianiapun berkomentar kepada kawannya tadi "Tidak ada yang dapat menyamai ulama ini,kalau segi ilmu mungkin banyak ulama lain juga memilikinya, tapi ia memiliki Nur yang langsung ia dapat dari Allah SWT inilah yang membedakannya dengan orang lain. 
  4. Pernah suatu hari setelah beliau wafat, seorang dari pulau sumatera datang berkunjung kekota martapura dan berkeliling di Pasar Martapura sampailah ia bertemu dengan Habib Zein al-Habsyi, iapun langsung menanyakan akan Kitab Senjata Mu'min karangan KH.Husein Qadri, kemudian Habib Zein Al-Habsyi mengambilkannya dan menyerahkan kepada orang tersebut. orang itu lalu membayarnya dengan bayaran yang mahal, lalu ia cium foto KH.Husein Qadri seraya berkata "Inilah keperluanku datang dari pulau Sumatera kesini dan inilah sebenar benarnya Wali Allah yang besar. dan banyak lagi pujian yang ditujukan kepadanya baik dari kawan maupun murid muridnya, 
Qadhi  KH.Husein Qadri Al-Banjari adalah saudara seayah lain ibu dengan KH. Badruddin (Guru Ibad ), beliau mempunyai  beberapa anak diantaranya :
- H.Najmuddin  
- H.Hasan Rusydi  
- H.Abdul Muadz dan lainnya. 
 setelah sekian tahun berkiprah dalam dakwah menegakkan hukum Islam,mengayomi masyarakat tanpa pamrih, akhirnya pada hari Jum'ad tanggal 27 Jumadil Awwal 1387 H, beliau pergi meninggalkan kita untuk memenuhi panggilan Khaliqnya, jasadnya dimakamkan di Kampung Tunggul Irang Martapura berdampingan dengan ayah dan kakeknya. beliau pergi meninggalkan kita dengan meninggalkan karya karyanya kepada kita yang sangat mahal nilainya, dalam meniti kehidupan untuk beribadah kepada Allah SWT. mudah mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat nya kepada beliau dan mengumpulkan beliau dengan kekasih Nya Nabi akhirul jaman Muhammad Rasulullah SAW beserta orang orang sholeh,guru guru kita, orang tua kita seluruh kerabat kita,muslimin dan muslimat didalam sorga Nya amiiinn Ya Robbal Alamin... Akhirul kalam salah khilaf mohon dimaafkan wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum waromatullahi wabarakatuh. 
Sumber : Ulama berpengaruh Kalimantan Selatan

0 komentar: