Suta Unu (Tamak Mas)
Posted: Jumat, 14 September 2012 by Rusman Effendi in
Suta Unu, mungkin memang tidak dikenal dikalangan Suku Banjar tamun tidak salahnya jika kita mengenal beliau yang dilahirkan dengan
nama Abu adalah putera asli Dayak Maanyan. Pada masa penjajahan, Suta Unu
merupakan salah satu pelaku sejarah khususnya untuk suku Dayak Paju Epat dan
Dayak Maanyan.
Meski bukan raja dan bukan pula
pengkhianat, ia adalah seorang “ Pemimpin Suku Dayak Maanyan“. Beliau adalah
satu-satunya pemimpin yang mampu mempersatukan Suku Dayak Maanyan , terhadap
berbagai kesulitan hidup akibat di tindas oleh Kerajaan Banjar yang dianggap
terlalu mengedepankan ekspansi kerajaan Islam pada saat itu. Padahal,
dikalangan Suku Maanyan, sebelumnya tidak pernah terjadi perselisihan dan
eksploitasi masalah perbedaan agama atau kepercayaan. Justru budaya dari luarlah
yang mengubah perilaku suku-suku di Kalimantan .
Sejak dahulu, kerukunan antar –
agama Kaharingan dan Islam berlangsung dengan sangat damai. Mereka mampu hidup
secara berdampingan dan bekerja sama. Namun oleh karena kekuasaan dan
kepentingan politik, kedamaian ini seringkali dirobek. Khususnya semasa Perang
Banjar (1859-1905), di mana Kerajaan Banjar berkeinginan kuat untuk memperluas
wilayah kekuasaannya.
Dari perluasan wilayah itulah,
maka wilayah-wilayah yang dikuasainya harus membayar pajak. Jelas, ini sangat
memberatkan bagi rakyat kecil. Sebagai seorang yang memiliki darah pemimpin,
Suta Unu lantas tampil mempersatukan Suku Dayak Maanyan.
Oleh karena keberanian, kejujuran,dan sifat kepemimpinannya yang sangat menonjol, pada usia relatif
muda, yaitu 27 tahu, Suta Unu diangkat langsung oleh Kerajaan Hindia Belanda
sebagai pemimpin yang diwilayahnya disebut District Van Osst atau Dusun
Timur.
Walaupun Suta Unu masih belum
diakui sebagai pahlawan nasional, namun paling tidak sejarah mencatat bahwa
Suta Unu termasuk seorang pahlawan pemberani dan mendapat penghargaan Bintang
Satria dari pemerintah Belanda.
Karena kedekatannya dengan
Kolonial Belanda itulah, ada pula yang menyebut Suta Unu sebagai seorang
pengkhianat. Entahlah, itu tergatung darimana sudut pandang kita. Jika dari
sisi Kerajaan Banjar, mungkin beliau dicap pengkhianat karena tidak tunduk lagi
pada hegemoni kekuasaan Kerajaan Banjar. Tetapi, jika dari sudut pandang suku –
suku di wilayah District Van Osst Dusun Timur, Suta Unu adalah
pemersatu.
Namun, terlepas dari semua
perdebatan, tentang apa dan siapa Suta Unu sebenarnya, saat ini makam Suta Unu
menjadi salah satu objek wisata. Makam Suta Unu atau yang lebih di kenal
sebagai Tamak Mas di kalangan masyarakat, terdapat di Kalimantan Tengah,
tepatnya di Desa Telang, Kecamatan Paju Epat, 21 KM dari ibukota Kabupaten
Barito Timur.
Makam Suta Unu, salah satu tujuan
wisata sejarah dan mitos dari Kabupaten Barito Timur, adalah objek wisata yang
potensial. Namun, adanya perhatian, perbaikan serta pengelolaan sangat
diperlukan untuk Makam ini. Karena, apabila Makam ini dikelola dengan baik,
maka akan menjadi suatu Objek Wisata yang memiliki daya tarik dan dapat
memberikan prospek yang menjanjikan pada pasar pariwisata dikemudian hari.
Sumber : Menjelajah Eksotisme dan
Keajaiban Alam Barito Timur.
Sumber Posting : http://aullyudd.blogspot.com/2012/06/suta-unu-tamak-mas.html
siapa lagi kalo bukan kita Putra-puri Dayak ma'anyan yg peduli dengan sejarah kebudayaaannya. God Bless U.Amen.